Faktabmr.Co, Boltim – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) terus berupaya memenuhi kebutuhan infrastruktur warganya, dengan jalur Atoga–Mo’oat sebagai salah satu prioritas utama yang penanganannya kini dipercepat.
Jalan ini sangat penting karena menghubungkan wilayah pesisir dan pegunungan di Boltim, sejak tahun lalu beberapa bagian jalan mengalami kerusakan parah akibat tanah bergerak dan longsor, yang mengganggu perjalanan penduduk dan aktivitas ekonomi lokal.
Menanggapi hal ini, Bupati Oskar Manoppo dan Wakil Bupati Argo V. Sumaiku menyatakan bahwa perbaikan jalan Atoga –Mo’oat telah menjadi prioritas pembangunan infrastruktur pada tahun 2025, dan proses pengadaan proyeknya sedang berlangsung.
Senada dengan apa yang disamapaikan Bupati Oskar Manoppo, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Boltim, Haris Pratama Sumanta, menambahkan bahwa proses administrasi teknis untuk tender proyek tersebut hampir selesai, dokumen tender sedang dipersiapkan dan direncanakan akan dipublikasikan minggu depan.
Anggaran yang dialokasikan untuk peningkatan jalan ini lebih dari Rp 1,3 miliar dan pengerjaannya akan dilakukan tahun ini,” ujarnya pada Kamis (19/6/25).
Haris juga menambahkan bahwa perhatian khusus pada jalur Atoga – Mo’oat datang langsung dari pimpinan daerah.
Bupati dan Wakil Bupati sangat memperhatikan infrastruktur yang berdampak langsung pada masyarakat, instruksi Bupati dan Wakil Bupati jelas: segera lakukan perbaikan, jangan ditunda, kami di Dinas PUPR berkomitmen untuk melaksanakan tugas ini dengan penuh tanggung jawab,” tegas Haris.
Perbaikan jalur Atoga – Mo’oat merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan konektivitas wilayah yang merata dan berkelanjutan, sejalan dengan visi “Boltim Bangkit” yang diusung oleh Bupati dan Wakil Bupati.
Pembangunan infrastruktur tidak hanya berfokus pada pusat-pusat pertumbuhan, tetapi juga menjangkau daerah-daerah yang membutuhkan akses yang lebih baik.
Pemerintah Kabupaten Boltim juga terbuka terhadap dialog dan menerima masukan dari masyarakat sebagai bagian dari proses pembangunan yang melibatkan partisipasi dan adaptasi.
“Kami lebih fokus pada penyelesaian masalah dari pada berdebat, Infrastruktur adalah kebutuhan semua orang, dan kami berusaha memenuhinya secara nyata,” tambah Haris.
Dengan selesainya proyek ini, diharapkan perjalanan masyarakat akan lebih mudah, distribusi hasil pertanian akan meningkat, dan pelayanan dasar di Kecamatan Motongkad , Kecamatan Mo’oat dan sekitarnya akan menjadi lebih efektif.
Pemerintah juga berharap masyarakat untuk ikut mengawasi pelaksanaan proyek agar berjalan secara transparan, tepat waktu, dan sesuai dengan harapan publik. ( Drm )