Sulut – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Rapat Paripurna dengan agenda Mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan RI, bertempat di Ruang Rapat Paripurna DPRD Sulut, Jumat (15/8/2025).
Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut bersama Pimpinan DPRD serta unsur Forkopimda memasuki ruang rapat diiringi lantunan musik dari tim pengiring. Wartawan yang hadir turut mengambil momen tersebut melalui jepretan kamera.
Rapat Paripurna yang juga mengagendakan mendengarkan Pidato Presiden RI pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI serta DPD RI Tahun 2025 resmi dibuka oleh Ketua DPRD Sulut, Fransiscus A. Silangen.
Dalam sambutannya, Silangen mengajak seluruh hadirin untuk bersyukur atas kesempatan dapat berkumpul dan mengikuti sidang tersebut. “Patutlah kita memanjatkan puji dan hormat ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih dan penyertaan-Nya sehingga kita semua dapat hadir bersama dalam rapat ini,” ujarnya sambil mengetukkan palu tiga kali sebagai tanda rapat dibuka untuk umum.
Ia juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Gubernur Sulut yang telah mendengar aspirasi rakyat dan mewujudkannya melalui kebijakan nyata lintas sektor. “Langkah ini menjadi bukti bahwa pembangunan di Sulut dilaksanakan secara inklusif, merata, dan berpihak pada semua lapisan masyarakat, termasuk mereka yang berada di wilayah terluar,” tegasnya.
Sidang kemudian dilanjutkan dengan siaran langsung dari Gedung DPR RI di Senayan, Jakarta. Presiden RI Prabowo Subianto memasuki Ruang Rapat Paripurna untuk menyampaikan Pidato Kenegaraan.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo memaparkan perjalanan panjang bangsa sejak Proklamasi 17 Agustus 1945. Ia menegaskan bahwa kemerdekaan adalah hasil perjuangan tanpa kenal lelah di medan perang maupun meja diplomasi, hingga diakui sepenuhnya pada 1949. Presiden juga memberikan penghargaan kepada seluruh presiden terdahulu atas kontribusi mereka bagi kemajuan bangsa.
“Setelah proklamasi, bangsa Indonesia berjuang selama lima tahun merebut kemerdekaan, baik dengan senjata maupun diplomasi, hingga kedaulatan benar-benar diakui pada tahun 1949. Sejak itu, para pendahulu saya dari Presiden pertama hingga Presiden ketujuh bekerja keras membangun bangsa yang adil dan makmur,” tutur Presiden.
Prabowo mengungkapkan rasa syukur dapat menghadiri sidang paripurna dalam suasana aman, tenteram, dan damai. Ia juga menyampaikan Pidato Pengantar Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangannya.
Dia pula turut mengapresiasi DPR RI atas dukungan dalam penyusunan dan pelaksanaan APBN, dengan harapan dokumen ini akan membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. “Insyaallah, ikhtiar kita bersama ini akan berkontribusi bagi terwujudnya kesejahteraan rakyat Indonesia,” ucapnya.
Sebelum itu, Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan sambutan yang menekankan pentingnya menjaga persatuan bangsa. “Delapan puluh tahun sudah kita berdiri sebagai satu bangsa, satu tanah air, dan dipersatukan oleh satu bahasa, yaitu Bahasa Indonesia, berlandaskan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila sebagai dasar yang kokoh mempersatukan segala perbedaan,” ujarnya. (advetorial)