Kotamobagu, FaktaBMR.com – Peneliti Madya Bidang Bisnis dan Manajemen Kemendagri, Dr Herie Saksono, mengatakan telah membuat penyusunan roadmap penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) tahun 2019 – 2023 Kota Kotamobagu, mulai tahun 2017, sekarang tengah melakukan evaluasi tentang sejauh mana penentuan inovasi yang tepat untuk Kotamobagu berbasis potensi wilayah.
“Dari tahun 2016 kita bersama masyarakat mengenditifikasi inovasi. Dari berbagai inovasi kami mendapatkan satu focus inovasi yaitu kopi Kotamobagu dan sekarang kita ingin melihat sejauh mana perkembangan kopi, dan ternyata sejauh ini perkembangannya sungguh sangat luar biasa,” ujar Herie, Jumat (15/11/2017)
Dari hasil perubahan dan perkembangan mengenai Rodmad SIDa Kopi akan di follow up sesuai dengan Misi dan Visi Walikota Kotamobagu sebagai Kota Jasa dan Perdagangan agar jasanya keluar dan brand perdagannya juga ada, “Nah, di tahun 2023 kita mempuyai target bahwa Kotamobagu juga mempuyai icon produk kopi kotamobagu yang bisa dikenal di seluruh Indonesia,” ungkapnya.
Baca Juga : BPS Kotamobagu Bersiap Sensus Penduduk 2020
Menurutnya, dari Produk yang dimiliki oleh Kotamobagu hanya produk kopi yang mempuyai nilai yang paling tinggi untuk bisa menjadi sebuah icon produk unggulan Kotamobagu. “dilihat dari trend grafiknya naik mulai dari bertambahan kedai kopi yang ada di Kotamobagu, konsumi dan pengujung kopi naik, kebutuhan petani kopi juga terpenuhi,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Coffe Asosiation Of Totabuan (CAT), Egi Kurniawan Mokodompit, mengatakan pihaknya ingin mempuyai produk kopi special yang ada di Kotamobagu agar mendapat arah target pasar ke nasional maupun bisa menembus pasar luar negeri.
“Kalau ingin produk kopi kotamobagu dikenal oleh masyarakat luas dan go international, penanganan biji kopi di kotamobagu harus lebih intens oleh sebab itu CAT hadir untuk membantu pemenuhan pengelolaan kopi di kotamobagu agar lebih baik lagi,” ujar Egi.