Nasional, FaktaBMR.com – Dilansir dari Tempo.co, Kualitas sperma penting sekali dalam program kehamilan. Sperma yang memiliki kualitas baik akan lebih mudah membuahi sel telur dibandingkan, sperma yang berkualitas rendah. Salah satu indikator sperma yang baik bisa terlihat dari teksturnya yang kental.
Namun, pada kasus tertentu, seorang pria bisa mengalami sperma cair atau air mani yang tidak kental. Sperma cair dapat menandakan jumlah sperma yang lebih rendah, kekurangan nutrisi tertentu, ataupun kondisi lainnya.
Baca Juga : Ilmuwan Mengungkap Fenomena Salju Merah Antartika
Sperma cair dapat bersifat sementara dan akan kembali normal atau merupakan tanda adanya masalah pada kesuburan pria. Berikut adalah beberapa yang menyebabkan sperma cair ataupun terlihat cair.
1. Praejakulasi
Bisa jadi sperma yang Anda anggap encer sebenarnya adalah cairan praejakulasi. Cairan ini memang terlihat lebih bening dibanding sperma dan hanya mengandung sedikit sperma. Cairan praejakulasi adalah cairan yang keluar saat Anda sedang melakukan foreplay bersama pasangan
2. Terlalu sering ejakulasi
Sperma cair bisa terjadi akibat Anda terlalu sering ejakulasi karena melakukan masturbasi ataupun berhubungan intim berkali-kali dalam sehari.
Tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk memproduksi air mani dengan kualitas dan jumlah yang sama. Anda akan menyadari sperma yang keluar akan cair dan tidak sekental ejakulasi pertama Anda. Berikan waktu beberapa jam untuk tubuh beristirahat dan memproduksi sperma secara normal kembali
3. Masalah pada konsumsi zinc
Zinc adalah salah satu nutrisi yang berperan penting untuk tubuh. Bagi pria, senyawa zinc ini berpartisipasi dalam proses produksi sperma yang sehat. Sebuah penelitian menyatakan bahwa jika seorang pria kekurangan zinc maka dapat menurunkan jumlah dan kualitas sperma serta memperlambat pergerakan sperma.
Seorang pria dewasa dianjurkan mengonsumsi zinc minimal 17 miligram per hari, Anda dapat mendapatkannya dari suplementasi zinc, atau makanan mengandung zinc seperti kepiting, kerang, gandum utuh, daging ayam, kacang-kacangan dan susu.
4. Kadar sperma yang rendah
Jumlah sperma yang rendah atau oligospermia merupakan kondisi saat jumlah sperma dalam air mani berada di bawah 15 juta sperma per mililiternya. Kondisi ini diindikasikan dengan sperma cair.
Bila pria memiliki kadar sperma yang rendah, maka pria tersebut akan memiliki kesulitan dalam memiliki anak. Beberapa pemicu kadar sperma rendah bisa berupa gangguan hormon, infeksi pada alat kelamin, dan tumor. Jika tiap ejakulasi, sperma Anda terasa encer, segeralah konsultasi ke dokter.
5. Ejakulasi retrograde
Normalnya, saat sedang ejakulasi, air mani melewati saluran kandung kemih dan keluar melalui penis. Namun, air mani penderita ejakulasi retrograde (retrogade ejaculation) malah akan masuk ke kandung kemih alih-alih keluar dari penis. Kondisi ini terjadi akibat adanya gangguan pada otot di saluran kemih. Penderitanya akan menghasilkan sedikit air mani atau memiliki sperma yang cair atau tipis.
(Sumber : Tempo.co)