Asteroid Berukuran Gunung Everest, Dipastikan Tidak Menabrak Bumi

nasional441 views

Nasional, FaktaBMR.com – Dilansir dari Tempo.co, Asteroid berukuran kira-kira setengah Gunung Everest meluncur ke arah Bumi bulan depan. Namun, para ilmuwan mengatakan objek yang disebut 52768 (1998 OR2, karena ditemukan pada 1998 lalu) itu diperkirakan tidak akan menabrak Bumi.

“Penemuan 1998 OR2 datang bersamaan dengan NASA memasang perangkat komputasi dan analisis data canggih terbaru yang mempercepat pencarian kami akan objek-objek dekat Bumi,” kata Manajer Proyek Objek Bumi di NASA, Steven Pravdo.

Baca JugaKelangkaan dan Kenaikan Masker, Sidak Apotek dan Distributor

Benda asing luar angkasa itu teramati memiliki diameter satu hingga 4,1 km dan akan berpapasan dengan Bumi pada jarak sekitar 3,3 juta kilometer. Kecepatannya diperkirakan 8,7 kilometer detik atau 31.320 km per jam. Dengan kecepatan tersebut, asteroid itu akan mendekati Bumi pada 29 April mendatang.

Menurut Planetary Society, sebuah asteroid yang berukuran diameter lebih dari satu kilometer akan membuat kehancuran global di Bumi. Astronom memperkirakan objek seperti itu memiliki peluang 1:50.000 menghantam Bumi setiap 100 tahun.

Asteroid 1998 OR2 diperkirakan mendekati Bumi pada Rabu, 29 April 2020, Pukul 4:56 ET. Waktu ini diperkirakan oleh Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA yang melacak Objek Dekat Bumi yang bisa bertabrakan dengan Bumi. “Asteroid itu mengorbit Matahari setiap 1.340 hari, atau 3,67 tahun, serta menyelesaikan rotasi pada porosnya setiap 4,11 hari.”

Berita tentang 1998 OR2 berbarengan dengan temuan satu asteroid lain yang diketahui telah mengorbit Bumi selama tiga tahun terakhir. Catalina Sky Survey yang didanai NASA menemukan dan menamakan asteroid itu sebagai 2020 CD3.

Objek kosmik mungil seukuran mesin cuci baju ini diperkirakan berdiameter sekitar enam hingga 12 kaki. Asteroid yang satu ini memiliki kecerahan permukaan yang mirip dengan asteroid tipe C, yang kaya karbon dan sangat umum. Penampakan langka ini adalah berita besar karena faktanya ada lebih dari satu juta asteroid yang diketahui, tapi baru dua yang ditemukan mengorbit Bumi.

Lunar and Planetary Lab Universitas Arizona di Tucson, Arizona, menyebut CD3 2020 terlihat di langit malam 15 Februari oleh astronom Kacper Wierzchos dan Teddy Pruyne. Benda antariksa itu diyakini telah mengelilingi Bumi selama sekitar tiga tahun, berdasarkan perhitungan lintasan orbitalnya. Bulan mini ini terakhir muncul dalam gravitasi Bumi tahun lalu dan jatuh di langit di atas Australia.

Asteroid ditemukan oleh Desert Fireball Network Australia pada Agustus 2016 dan pada saat itu para astronom mengira itu adalah meteor normal. Para peneliti yang mempelajari lintasannya mengatakan bola api, yang disebut DN160822_03, tapi sebenarnya mengelilingi Bumi sebelum kehilangan orbit, dan menjadikannya bulan mini.

 

 

(Sumber : Tempo.co)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *