Nasional, FaktaBMR.com – Dilansir dari cnnindonesia.com, Sebanyak 84 tenaga medis di DKI Jakarta dinyatakan positif terinfeksi virus corona (Covid-19) hingga Rabu (1/4). Dari 84 tenaga medis yang terpapar virus corona, dua orang di antaranya tengah mengandung.
“Tenaga kesehatan yang positif 84 orang, satu meninggal, dan dua hamil,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia di Balai Kota, Jakarta.
Menurut Oktavia, 84 tenaga medis yang positif itu tersebar di 30 rumah sakit dan satu klinik di Jakarta.
Selain itu, dua dokter spesialis juga dinyatakan meninggal akibat virus corona. “Tetapi dari dua rumah sakit di luar Jakarta,” ujarnya.
Sementara itu, jumlah total pasien positif corona di Jakarta hingga Rabu (1/4) bertambah 51 orang, sehingga total kasus positif corona di DKI mencapai 794 kasus.
Sebanyak 490 pasien masih dirawat di rumah sakit, dan 166 orang lainnya melakukan isolasi mandiri. Selain itu, menurut Oktavia, 87 orang di Jakarta meninggal, dan 705 lainnya masih menunggu hasil tes laboratorium.
Saat ini jumlah pasien positif terinfeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia, per Rabu (1/4), mencapai 1.677 kasus. Dari jumlah itu, korban meninggal mencapai 157 jiwa, dan jumlah yang sembuh 103 orang.
“Kasus konfirmasi positif ada penambahan 149 orang, sehingga sekarang menjadi 1.677,” ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam keterangan persnya, di gedung BNPB, Jakarta, Rabu (1/4).
Sebelumnya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyampaikan 11 dokter dilaporkan meninggal akibat terinfeksi virus corona sepanjang Maret 2020.
“Ada 12 dokter yang meninggal dalam sebulan ini, 11 di antaranya terkonfirmasi terpapar covid-19,” kata Humas IDI Halik Malik saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (1/4).
IDI juga mengumumkan kabar duka tersebut melalui akun Instagram IDI. Dua dokter yang meninggal di antaranya adalah direktur Rumah Sakit di wilayah Sumatera Selatan dan Jakarta Utara.
Halik berharap ketersediaan alat pelindung diri (APD) bagi tim medis di setiap Rumah Sakit (RS) bisa terjamin ketersediaannya. Pasalnya tim medis dari daerah manapun rentan terpapar mengingat transmisi lokal covid-19 yang menyebar di berbagai Provinsi Indonesia.
(Sumber : cnnindonesia.com)