KOTAMOBAGU — Puluhan pedagang terminal pasar serasi lakukan demo di Kantor DPRD kota Kotamobagu, Rabu (21/11/18).
Demo kali ini, puluhan pedagang menuntut agar rencana Pemerintah daerah untuk Mengosongkan tempat berjualan tidak dilakukan.
para pedagang ini kesal lantaran tempat berjualan yang sudah ditempati puluhan tahun itu tiba- tiba harus dikosongkan dengan alasan akan dilakukan penataan terminal oleh Pemerintah.
Selain itu, para pedagang ini mempertanyakan dengan sikap Pemerintah yang terkesan hanya tebang pilih. Mengingat pedagang yang akan tergusur hanya berjumlah 24 kios Sedangakan yang lainnya tidak.
” Yang kami sekalian dengan sikap Pemerintah ini tidak adanya pertemuan lebidahulu dengan para pedagang, tiba tiba hanya diberikan surat pemberitahuan kemudian disusul dengan surat peringatan bahwa akan segera dilakukan pembongkaran, inikan aneh. Harus diingat para pedagang itu juga menyewa tempat dan setiap harinya membayar iuran, baru kemudian tidak semua pedagang yang disuruh keluar, hanya 24 pedagang saja sementara yang berjualan disita ada 40 lebih, ada apa sebenarnya ini,” Terang Sofian HD koordinator aksi saat melakukan demo di depan kantor DPRD.
Setelah beberapa saat lakukan demo, para pedagang ini langsung diajak dalam keruangan DPR untuk dilakukan pertemuan, hadir dalam pertemuan itu terlihat pimpinan DPR Djelantik Mokodompit bersama Ishak Sugeha (Demokrat), Deby Jusran Mokolanot (PKB), Hery Angky Koloay (Gerindra), Fahrian Mokodompit (Golkar) dan Herdy Korompot (Golkar). Bersama unsur Pemerintah daerah yakni Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian Herman Aray, Kepala Dinas Perhubungan Nasli Paputungan dan Kepala Dinas Satpol PP Dolly Zulhadji serta para pedagang.
Hasil pertemuan itu, DPR meminta agar rencana penggusuran itu, ditangguhkan sambil menungguh disiapkannya lokasi baru bagi para pedagang yang berjulana di kompleks terminal Serasi.
“Iya, kesimpulannya ditangguhkan dulu. Harusnya, sebelum untuk dilakukan pengosongan, pemerintah sudah harus menyiapkan lokasi bagi pedagang untuk berjualan,” kata Djelantik usai pertemuan dengan puluhan pedagang.
Menurut Ketua DPD II Partai Golkar Kotamobagu ini, rencana pengosongan kios milik 24 pedagang tersebut, tidak etis dilakukan tanpa menyiapkan lokasi baru bagi para pedagang.
DPRD meminta agar dinas terkait untuk tidak melakukan penagihan retribusi tanpa ada dasar apapun. Menurutnya bahwa itu adalah pungutan liar.
“Jadi, tidak ada lagi penagihan penagihan yang tidak ada dasar hukumnya. Jika ditemukan tolong dilaporkan,” tegasnya.
DPRD akan terus mengawal apa yang menjadi kepentingan bagi masyarakat. Terlebih terkait soal hak dan menyangkut dengan kehidupan para pedagang.
Politisi PKB Debby Jusran Mokolanot menambahkan, menyangkut aspirasi masyarakat pedagang, DPRD tidak akan menutup mata. Hal ini dilakukan karena, ini menyangkut dengan tugas dan tanggungjawab mereka yang duduk sebagai wakil rakyat.
“Jadi semua sudah sepakat bahwa rencana tersebut ditangguhkan sambil menungguh relokasi yang baru,” tambahnya.
Kadis Perhubungan Kotamobagu Nasli Paputungan menjelaskan, bahwa surat yang dikeluarkan untuk pengosongan kios di kompleks terminal tersebut, karena lokasi terminal tersebut sudah sangat semraut.
Dia beralasan, bahwa fungsi terminal itu yakni untuk menurunkan dan atau menaikkan penumpang. Namun selama ini tidak demikian. “Selama ini kompleks terminal Serasi sudah sangat semaraut. Bahkan banyak kios yang ada di kopleks terminal sudah mengganggu aktivitas bagi para sopir yang menaik dan menurunkan penumpang,” jelasnya.
Selain itu kata Nasli, rencana setelah pengosoongan itu, kendaraan yang biasa parkir di kompleks pasar bisa diparkir di samping areal terminal.