Sumantri Ismail, Jadikan Kopi Sebagai Peluang Usaha

Kotamobagu, FaktaBMR.com – Bisnis Usaha kedai kopi saat ini menjadi bisnis yang menjanjikan. Dimana, seluruh kalangan baik dari anak muda milenial hingga orang tua menjadi penikmat kopi.

Potensi itulah yang dimanfaatkan Sumantri Ismail warga Desa Moyag, Kecamatan Kotamobagu Timur Kotamobagu dalam meraup pundi-pundi rupiah.

Melihat semakin banyak pecinta kopi, ia pun memanfaatkan pondok bambu milik temannya untuk dijadikan mini kedai. Pun, disitulah sehingga nama kedai tersebut dinamainya ‘Pondok Ngopi 43’.

Di Pondok Ngopi 43 ini, anda bisa menikmati  empat varian biji kopi yang mempunyai ciri khas rasa tersendiri. Karena ke empat biji kopi itu berasal dari empat daerah yang berbeda pula dengan kondisi tanah yang berbeda.

Baca Juga : Rolling Jabatan Tahap II Tunggu Persetujuan Gubernur

Menurut owner Pondok Ngopi 43, disajikan empat varian kopi ini agar warga sekitar bisa mengetahui bahwa rasa kopi itu berbeda-beda. “Ke empat kopi ini mempunyai ciri khas rasa masing-masing. Karena setiap hal yang punya rasa pasti punya nyawa,” ujar Tri.

Dari ke empat kopi tersebut, tiga kopi diantaranya diambilnya dari tiga daerah, yakni Aceh dan Dairih dari Provinsi Sumatera Utara dan Kabupaten Banyuwangi dari Provinsi Jawa Timur. Sedangkan biji kopinya yang satu lagi diambilnya dari produk olahan warga Desa Moyag. “Biji kopi yang ada itu Gayo Wine, Sidikalang, Java Ijen dan Rindjing   yang merupakan produk lokal,” ungkapnya.

Untuk harga, tidak terlalu mahal. tiga varian biji kopi arabica tersebut harganya mulai dari Rp 10.000 sampai Rp15.000. Sedangkan untuk kopi Rindjing hanya dengan Rp5.000 anda sudah bisa menikmatinya. “Harganya sesuai metode penyeduhannya. Karena disini (pondok ngopi 43) mempunyai lima metode penyeduhan kopi,” pungkas Tri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *