Kotamobagu, FaktaBMR.com – Pemerintah Kota Kotamobagu mengelar apel Kopri dirangkai dengan Peringatan Hari Koperasi Nasional ke 72 tahun 2019, di Lapangan Boki Hontinimbang, Senin (22/07/2019).
Wakil Walikota Kotamobagu, Nayodo Koerniawan yang menjadi inspektur upacara membacakan sambutan pidato dari Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Republik Indonesia.
Dalam Hari Koperasi ke 72 ini mengusung tema Reformasi Total Koperasi di Era Revolusi Industri 4.0, koperasi diharapkan mampu menghadapi tantangan baru di dunia perkoperasian. Tidak hanya sekedar mengubah cara berbisnis dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi, namun menyangkut persoalan mindset dan juga perubahan dalam sistem tata kelola. Maka koperasi harus melakukan reformasi total terhadap sistem yang sudah berjalan selama ini.
“Reformasi total yang telah dijalankan dalam rentang waktu lima tahun terakhir ini, mendorong koperasi agar mampu beradaptasi dan bertransformasi dalam menghadapi lingkungan yang senantiasa berjalan dinamis. Insan koperasi disiapkan untuk mempunyai kreativitas dan inovasi untuk menata organisasi dan strategi bisnisnya. Untuk itu, koperasi sudah saatnya memanfaatkan teknologi digital dengan menggunakan platform e-commerce, aplikasi retail on-line dan pengembangan aplikasi-aplikasi bisnis lainnya. Dengan demikian diharapkan gerakan koperasi dapat merangkul generasi millenial, yang saat ini jumlah mereka telah mencapai sepertiga dari totalitas penduduk Indonesia,” ujar Nayodo.
Dalam amanat yang dibacakan, Nayodo menjelaskan koperasi adalah salah satu kelembagaan perekonomian rakyat, dimana kedudukan dan perannya dalam membangun ekonomi bangsa mempunyai arti dan makna tersendiri.
“Untuk itu, koperasi Indonesia harus memiliki kesiapan dan Bekal Sumber Daya yang handal yang didasari oleh tekad untuk siap berubah dalam mensikapi tantangan kekinian. Hal ini sejalan dengan arahan pidato Presiden RI Joko Widodo pada peringatan hari koperasi nasional ke- 71 Tahun 2018,” ungkapnya.
Baca Juga : Pentingnya Teknologi dalam Pengembangan Smart City
Nayodo mengatakan, Kementerian Koperasi dan UKM memiliki tiga kebijakan yang telah dilaksanakan untuk mereformasi total koperasi, yaitu:
Pertama, Reorentasi yaitu merubah mindset dari orientasi pada jumlah (kuantitas) menjadi mutu (kualitas), sehingga kebijakan lebih diarahkan untuk memperkuat mutu koperasi.
Kedua, Rehabilitasi telah dilakukan penguatan sistem database koperasi, sehingga koperasi yang terdata hanya yang benar-benar sehat saja. Berdasarkan data sampai bulan Juni 2019 tercatat sebanyak 126.343 unit menurun jumlahnya dari data Tahun 2014 yang sebesar 212.570 unit.
Ketiga, Pengembangan, yaitu meningkatkan kapasitas koperasi sebagai badan usaha berbasis anggota yang sehat, kuat, mandiri dan tangguh. Saat ini koperasi telah berhasil memasuki bursa efek, penyalur kredit usaha rakyat (KUR), masuk peringkat 1 dunia pada kategori usaha jasa lainnya, dan peringkat 94 untuk 300 koperasi besar dunia.
Dirinya menambahkan, data Kementerian Koperasi dan UKM dan BPS Tahun 2014 dimana kontribusi koperasi terhadap pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional sebesar 1.71 persen dan pada Tahun 2018 sudah meningkat tajam menjadi 5.1 persen.
Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Kotamobagu, Pimpinan OPD, Camat dan Lurah, serta ASN dan Tenaga Harian Lepas di lingkup Pemkot Kotamobagu.
Penulis: Ainur Rofik