KOTAMOBAGU, FAKTABMR.COM – Kepala Bagian Administrasi Umum, RSUD Kotamobagu, Hendri Kolopita, menyampaikan Fasilitas Radiologi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotamobagu, akan segera beroperasi Januari tahun ini.
“Tinggal menunggu izin terbit kemudian dioperasikan dan sudah bisa melayani masyarakat dalam pemenuhan kesehatan” ungkap Hendri.
Menurutnya, penyediaan fasilitas Radiologi di satu-satunya rumah sakit rujukan di wilayah Bolaang Mongondow Raya ini bertujuan untuk mempermudah warga masyarakat Kota Kotamobagu bahkan Bolaang Mongondow Raya dalam mendapatkan pelayanan kesehatan, tanpa harus ke rumah sakit yang ada di Manado.
Masih menurutnya, instalasi Radiologi tersebut dibangun tahun 2018 yang bersumber dari Dana Alokasi Kkhusus (DAK) bidang kesehatan, dengan nilai kontrak Rp3.3 Miliar. Dimana kontrak tahap satu anggarannya hanya cukup untuk pembangunan konstruksi fisik saja dan tidak cukup untuk pemasangan timbal dan Kaca Pb.
“Jadi secara kontraktual fisik capaiannya 100 persen, tapi tidak 100 persen pemanfaatannya sesuai Perka Bapeten nomor 11 tahun 2011 tentang keselamatan fasilitas kesehataan Radiologi,” ungkap Hendri.
Pada tahun 2019 saat diaudit BPK RI tidak ditemui adanya temuan berupa Tuntutan Ganti Rugi (TGR), sebagaimana informasi yang beredar di media sosial.
“Tanggal 1 Juli 2019 ada inspeksi dari Bapeten dan ditemukan beberapa temuan yang berkaitan dengan kelengkapan Radiologi. Batas waktu untuk menindaklanjuti temuan inspeksi itu, sampai tanggal 22 Desember 2019. Tapi kami meminta penangguhan sampai tanggal 31 Juli 2019. Kemudian Bapeten memberikan penangguhan sampai tanggal 31 Agustus 2020,” ujarnya.
Namun karena adanya pandemi covid-19, sehingga mempengaruhi pekerjaan lanjutan pembangunan Radiologi, yang direncanakan akan dilelang pada awal tahun 2020 mengalami keterlambatan. “Oleh sebab itu, kami kembali mengajukan penangguhan perpanjangan waktu sampai dengan akhir tahun 2020 dan diizinkan Bapeten,” ungkapnya.
Ditambahkan, Tahun 2019 RSUD Kotamobagu sudah mengganggarkan dana untuk rehabilitasi bangunan IBS. Dimana, dua ruangan kamar operasi sudah dilengkapi dengan timbal atau penahan radiasi sesuai rekomendasi hasil inspeksi.
“Di tahun yang sama juga dialokasikan anggaran untuk pelatihan proteksi radiasi bagi petugas radiasi dan juga pengadaan untuk alat ukur dan proteksi radiasi. Di tahun 2020, kami kembali mengganggarkan lanjutan pembangunan Radiologi. Yakni, pemasangan timbal seluruh ruangan pemeriksaan, pemasangan kaca PB di seluruh pembatas antara ruang penyinaran dan ruang operator, penambahan ruang tunggu untuk pasien rawat jalan, penggantian pintu berbahan baja dilapisi timbal dan pemasangan VYNIL untuk lantai,” terangnya.
“Saat ini semua persyaratan tersebut telah direalisasikan oleh RSUD Kotamobagu, bahkan seluruh infrastruktur Radiologi lengkap dan siap dioperasikan,” tandasnya.