Nayodo: Cap Go Meh dan Festifal Budaya Ajang Toleransi dan Silahturahmi

advertorial286 views

Kotamobagu, FaktaBMR.com – Festival budaya dan perayaan Cap Go Meh yang dilaksanakan Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu bersama dengan umat Tri Dharma Kotamobagu, berlangsung sukses dan lancar.

Kegiatan yang dilaksanakan di Jalan Kartini ini sudah berlangsung selama 3 tahun. Festival budaya dan Perayaan Cap Go Meh ini dibuka oleh Wakil Walikota Kotamobagu, Nayodo Kurniawan dan dampingi ketua Panitia David Budiman. Selasa (19/02/2019).

Walikota Kota Kotamobagu, Saat Memberikan Sambutan. (Sumber Foto: Humas Pemkot Kotamobagu)

Dalam sambutannya, Wakil Walikota Kotamobagu, mengharapkan agar, kegiatan Festival Budaya dan Perayaan Cap Go Meh Tahun 2019, dapat dijadikan sebagai sarana untuk semakin mempererat rasa Persaudaraan, Kebersamaan dan Persatuan.

“Saya juga mengajak kepada seluruh warga Kota Kotamobagu, untuk meningkatkan kepedulian, serta jiwa sosial diantara kita semua,” ujar Wakil Walikota.

Sumber Foto: Humas Pemkot Kotamobagu

Sementara itu, ketua Panitia Festival Budaya dan Cap Go Meh, David Budiman menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kota Kotamobagu.

“Ucapan dari kami umat Tri Dharma kepada Pemerintah Kota Kotamobagu yang sudah mendukung kegiatan ini dan kepada Stakeholder yang turut mensupport dan memeriahkan. Melalui kegiatan ini umat Tri Dharma berharap dapat berlimpah berkah dan kemakmuran serta mempererat talisilaturahmi antara sesama umat beragama,”Kata Budiman.

Wakil Walikota dan Ketua Panita Cap Go Meh David Budiman. (Sumber Foto: Humas Pemkot Kotamobagu)

Pada kegiatan Festival Budaya dan Perayaan Cap Go Meh Tahun 2019, yang dipusatkan di Jalan Kartini – Kotamobagu, yang dihadiri Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dilingkungan Pemerintah Daerah Kota Kotamobagu.

Dalam kegiatan tersebut ditampilkan sejumlah budaya dan seni dari multietnis yang ada di Kota Kotamobagu seperti tari Bali, tari Jawa (Kuda Lumping), Masamper, tari kabasaran, tari tuitan, tari motomu, tari momaot, tari monoimama, music bambu, serta Barongsai. (Advetorial)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *