Virus Corona Bermutasi Lebih Lambat di Bandingkan Flu Musiman

nasional458 views

Nasional, FaktaBMR.com – Dilansir dari cnnindonesia.com, Studi menunjukkan, virus corona (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19 bermutasi lebih lambat dibandingkan flu musiman yang disebabkan oleh virus Influenza dan sejumlah virus lain. Temuan ini dianggap sebagai kabar baik untuk vaksin virus corona.

“Apa yang kami temukan adalah bahwa virus SARS-CoV-2 tampaknya bermutasi lebih lambat daripada flu musiman, yang memungkinkan para ilmuwan untuk mengembangkan vaksin,” kata ahli bioinformatika dari University of California, Niema Moshiri dalam laporannya yang dipublikasikan di The Conversation.

Berdasarkan data saat ini, virus corona SARS-CoV-2 bermutasi jauh lebih lambat daripada flu musiman. SARS-CoV-2 memiliki tingkat mutasi kurang dari 25 mutasi per tahun, sedangkan flu musiman memiliki tingkat mutasi hampir 50 mutasi per tahun atau empat kali lebih cepat dari SARS-CoV-2.

Alasan mutasi yang cepat ini pula yang membuat vaksin flu musiman sering kali tidak bermanfaat dan efektif.

“Sehingga tingkat mutasi yang lebih lambat pada SARS-CoV-2 memberi kami harapan untuk potensi pengembangan vaksin tahan lama yang efektif terhadap virus,” kata Moshiri.

Moshiri menjelaskan, virus berevolusi dengan bermutasi. Artinya, akan selalu ada perubahan dalam kode genetik virus ketika bermutasi dari waktu ke waktu.

Kode genetik yang berubah-ubah itu lalu dianalisis oleh para ahli dengan menggunakan model evolusi.

Hasilnya, akan diketahui sejarah virus, seberapa cepat mutasi terjadi, dan di mana terjadi mutasi. Informasi ini lah yang penting untuk mendapatkan obat dan vaksin.

“Mengetahui gen mana yang bermutasi, dapat bermanfaat dalam merancang obat,” kata Moshiri.

Pada Covid-19, Moshiri menjelaskan, sudah terdapat inisiatif global untuk berbagi informasi mengenai virus dengan semua ilmuwan di seluruh dunia.

Salah satu inisiatif tersebut adalah Nextstrain, proyek terbuka yang menyediakan laporan real-time tentang penyebaran influenza musiman, Ebola, dan sejumlah penyakit menular lainnya.

 

 

 

(Sumber : cnnindonesia.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *