Pandemi Virus Corona Berakselerasi Cepat

Nasional, FaktaBMR.com – Dilansir dari Detik.com, World Health Organization (WHO) mengatakan virus corona atau COVID-19 berakselerasi dengan cepat. WHO mengatakan masih ada kemungkinan untuk mengubah lintasan barah tersebut.

Pernyataan itu datang ketika jumlah kematian melonjak melewati 15.000, dengan lebih dari 341.000 orang terinfeksi di seluruh dunia, menurut penghitungan yang dikumpulkan oleh AFP dari sumber resmi.

“Pandemi ini semakin cepat,” kata ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus kepada wartawan dalam sebuah berita singkat, dilansir dari AFP, Selasa (24/3/2020).

Dia mengatakan perlu waktu 67 hari sejak awal wabah di Cina pada akhir Desember untuk virus menginfeksi 100.000 orang pertama di seluruh dunia.

Sebagai perbandingan, butuh 11 hari untuk 100.000 kasus kedua dan hanya empat hari untuk 100.000 kasus ketiga, katanya.

Jumlah kasus diyakini hanya mewakili sebagian kecil dari jumlah infeksi yang sebenarnya, dengan banyak negara hanya menguji kasus yang paling parah yang membutuhkan rawat inap.

“Kami bukan orang yang tak berdaya. Kami bisa mengubah lintasan pandemi ini,” kata Tedros.

Dia menyerukan pencegahan penyebaran virus corona dengan menganalogikan seperti pertandingan sepak bola, setelah dia dan ketua FIFA Gianni Infantino bersama-sama meluncurkan kampanye yang bertujuan menyebarkan pesan tentang bagaimana melindungi terhadap infeksi untuk mencegah virus corona.

“Anda tidak bisa memenangkan pertandingan sepak bola hanya dengan bertahan. Anda harus menyerang juga,” katanya.

“Meminta orang untuk tinggal di rumah dan tindakan menjaga jarak fisik lainnya adalah cara penting untuk memperlambat penyebaran virus dan membeli waktu, tetapi mereka adalah tindakan defensif yang tidak akan membantu kita untuk menang,” lanjutnya.

Untuk memenangkan pertandingan menurutnya harus ada taktik yang agresif dan bertarget. Sama seperti pencegahan virus corona, pemerintah harus melacak dan mengkarantinakan orang terdekat.

“Untuk menang, kita perlu menyerang virus dengan taktik agresif dan bertarget,” katanya,

“Menguji setiap kasus yang dicurigai, mengisolasi dan merawat setiap kasus yang dikonfirmasi dan melacak dan mengkarantina setiap kontak dekat.” sambungnya.

 

 

 

(Sumber : Detik.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *