Nasional, FaktaBMR.com – Dilansir dari cnbcindonesia.com, Bank Indonesia (BI) kembali memutuskan untuk menurunkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 4,5%. Ini dilakukan untuk mendorong stabilitas pasar keuangan hingga menjaga momentum perekonomian di tengah mewabahnya virus corona atau Covid-19.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, saat ini adalah masa yang sangat sulit dan berat tidak hanya bagi RI tapi semua negara di dunia. Oleh karenanya koordinasi antara pembuat kebijakan harus semakin diperkuat.
Tak hanya itu, untuk menghadapi wabah corona ini, Perry berpesan agar semua masyarakat harus saling mendukung. Karena ini tidak bisa hanya dilakukan oleh BI, pemerintah dan otoritas terkait saja.
Menurutnya, BI, pemerintah dan otoritas terkait dalam menghadapi masa sulit ini akan berupaya menyakinkan investor bahwa perekonomian Indonesia masih berdaya tahan. Pasar keuangan juga akan tetap dijaga terutama stabilitas nilai tukar rupiah.
Untuk itu, berbagai stimulus telah dikeluarkan oleh pemerintah dari sisi fiskal diantaranya pembebasan PPh pasal 21 dan 25 untuk industri manufaktur. Kemudian BI melonggarkan kebijakannya dengan menurunkan suku bunga serta menurunkan giro wajib minimum (GWM) baik berdominasi rupiah maupun valas. OJK juga telah menempuh langkah-langkah untuk menjaga kesehatan perbankan dan lembaga keuangan non-bank, serta bekerjanya pasar modal.
“Kami akan terus memperkuat koordinasi dengan memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh baik oleh Pemerintah, BI, maupun OJK untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
BI juga menekankan, akan selalu ada di pasar dengan melakukan triple intervention agar rupiah tetap sesuai fundamentalnya melalui pasar spot, DNDF dan pembelian SBN yang dilepas asing di pasar sekunder.
“Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar, BI terus mengoptimalkan operasi moneter guna memastikan bekerjanya mekanisme pasar dan ketersediaan likuiditas baik di pasar uang maupun pasar valas,” tegasnya.