Pilihan Kunci Negara Gegara Corona di Tangan Presiden RI

nasional388 views

Nasional, FaktaBMR.com – Dilansir dari Detik.com, Semakin mewabahnya virus Corona (Covid-19) di Tanah Air semakin membuat masyarakat khawatir. Sempat muncul dorongan agar pemerintah ‘mengunci’ negara tetapi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tegas menilai opsi itu belum diperlukan.

Jokowi mengaku tidak tinggal diam. Perkembangan demi perkembangan mengenai penyebaran virus dari Wuhan, China itu berada dalam pemantauannya.

“Saya terus mengikuti perkembangan situasi terkait dengan Covid-19 dari waktu ke waktu dan terus memberikan perintah-perintah yang terukur agar kita bisa menghambat penyebaran virus Covid-19 dan tidak memperburuk dampak ekonomi yang bisa mempersulit kehidupan masyarakat,” kata Jokowi mengawali keterangan persnya seperti disiarkan secara langsung oleh akun resmi YouTube Sekretariat Presiden pada Senin (16/3) kemarin.

Jokowi tak ingin gegabah mengambil langkah. Dia pun memahami tentang adanya usulan untuk ‘lockdown’ atau mengunci negara agar penularan virus itu tidak semakin menjadi-jadi.

Opsi lockdown diketahui diambil Italia yang belakangan kasus penularan virusnya merebak. Sementara negara tetangga terdekat Indonesia yaitu Filipina juga mengambil opsi itu meski hanya di Manila, tidak sampai satu negara.

“Oleh karena itu semua kebijakan baik kebijakan pemerintah pusat maupun kebijakan pemerintah daerah akan dan harus ditelaah secara mendalam agar efektif menyelesaikan masalah dan tidak semakin memperburuk keadaan,” kata Jokowi.

Di sisi lain Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan setidaknya sebaran virus ini sudah terjadi di 8 provinsi. Sementara itu total kasus positif terakhir dikabarkan telah mencapai 134.

Jokowi menyampaikan opsi lockdown tidak bisa sembarangan diambil. Bahkan, menurut Jokowi, opsi itu hanya ada di tangan pemerintah pusat, bukan di daerah.

“Perlu saya tegaskan yang pertama bahwa kebijakan lockdown baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah adalah kebijakan pemerintah pusat, kebijakan ini tidak boleh diambil oleh pemerintah daerah dan sampai saat ini tidak ada kita berpikiran ke arah kebijakan lockdown,” kata Jokowi.

Lantas apa langkah yang saat ini sebaiknya diambil?

Jokowi kembali mengingatkan mengenai pentingnya untuk menjaga diri dari lingkungan sekitar. Imbauan untuk berkegiatan di rumah semakin digalakkan.

‘Sekarang ini yang paling penting yang perlu dilakukan adalah bagaimana kita mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat lain menjaga jarak dan mengurangi kerumunan orang yang membawa risiko lebih besar pada penyebaran Covid-19,” ucap Jokowi.

Kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah, dan beribadah di rumah perlu untuk terus kita gencarkan untuk mengurangi tingkat penyebaran Covid-19 dengan tetap mempertahankan pelayanan kepada masyarakat baik itu urusan kebutuhan pokok, layanan kesehatan, dan layanan-layanan publik lainnya,” imbuhnya.

Jokowi juga menyoroti fasilitas publik seperti transportasi harus benar-benar diatur. Dia tidak ingin adanya peristiwa seperti terjadi di Ibu Kota pada Senin pagi ketika banyak orang mengantre di halte dan stasiun lantaran rute dan jam operasi moda transportasi diubah.

“Transportasi publik tetap harus disediakan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dengan catatan meningkatkan tingkat kebersihan moda transportasi tersebut baik itu kereta api, bus kota, MRT, LRT, bus Trans, yang penting bisa mengurangi tingkat kerumuman, mengurangi antrean, dan mengurangi tingkat kepadatan orang di dalam moda transportasi tersebut sehingga kita bisa menjaga jarak satu dengan yang lainnya,” kata Jokowi.

 

 

(Sumber : Detik.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *