Raja Belanda Willem-Alexander Meminta Maaf

nasional393 views

Nasional, FaktaBMR.com – Dilansir dari Kompas.com, Ahli Sejarah Indonesia, Asvi Warman Adam mengatakan, permintaan maaf Raja Belanda Willem-Alexander atas kekerasan yang dilakukan Belanda pasca-proklamasi menunjukkan sikap kenegarawanan.

“Menurut saya itu pertama kemajuannya. Yang kedua juga menunjukkan sikap kenegarawanan,” kata Asvi pada Kompas.com, Selasa (10/3/2020). Asvi juga menilai permintaan maaf tersebut sebagai suatu kemajuan.

Sebab, kata dia, pada masa lalu Belanda menyebut tindak kekerasan yang dilakukan tentaranya bukan pada warga negara Indonesia tetapi pada warga negara Belanda. “Dia tidak menyebut lagi warga negara Belanda atau apa tapi kan korban Westerling, korban Rawagede korban yang terjadi pada dalam peristiwa tahun 45 atau 49,” ujar ida.

“Jadi menurut saya suatu kemajuan ini tidak ditegaskan ini warga Belanda tapi korban tentara Belanda tahun 45 sampai 49,” ucap Asvi. Raja Belanda Willem-Alexander menyampaikan permohonan maaf atas kekerasan yang dilakukan pihak Belanda setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.

Hal ini disampaikan Raja Willem di hadapan Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan kenegaraan di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020).

“Di tahun-tahun setelah diumumkannya proklamasi, terjadi sebuah perpecahan yang menyakitkan dan mengakibatkan banyak korban jiwa,” kata Raja Willem. Sejarah mencatat, beberapa peristiwa kekerasan militer terjadi pasca-proklamasi. Pada 21 Juli 1947 hingga 5 Agustus 1947, Belanda melancarkan agresi militer di Jawa dan Sumatera. Kemudian disusul Agresi Militer Belanda II pada 19 Desember 1948 di Yogyakarta.

Ada pula pembunuhan rakyat sipil di Sulawesi Selatan oleh pasukan Belanda pimpinan Raymond Pierre Paul Westerling.

Peristiwa berdarah pada periode Desember 1946 sampai Februari 1947 dikenal dengan sebutan Pembantaian Westerling. “Senada dengan pernyataan Pemerintah Belanda sebelumnya, saya ingin menyampaikan penyesalan dan permintaan maaf atas kekerasan yang berlebihan dari pihak Belanda di tahun-tahun tersebut,” ucap dia.

Selain itu, Willem mengatakan, Pemerintah Belanda telah mengakui kemerdekaan Indonesia secara politik dan moral sejak tahun 2005.

Pengakuan itu ditandai dengan kunjungan pertama Pemerintah Belanda dengan diwakili Menteri Luar Negeri Belanda saat itu, Bernard Bot.

“Pemerintah Belanda telah mengakui secara politik maupun moral sejak 15 tahun lalu. Kami mengucapkan selamat pada Indonesia yang merayakan 75 tahun kemerdekaan 17 Agustus nanti,” ujar dia.

 

 

(Sumber : Kompas.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *