Kotamobagu, FaktaBMR.com – Pabrik gula semut yang dibangun di Desa Moyag, Kecamatan Kotamobagu Timur, belum bisa difungsikan. Pasalnya, beberapa sarana pendukung belum ada. Padahal, sejumlah fasilitas termasuk peralatan mesin sudah tersedia dan siap digunakan
“Masih terkendala air. Karena di sini wilayah ketinggian sehingga agak kesulitan. Tapi kita sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa, bahwa ada sumber mata air di sekitar lokasi ini yang bisa digunakan,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kotamobagu, Imran Golonda, Selasa (03/03/2020).
Selain terkendala air, ia mengungkapkan proses pengolahan gula sedikit terkendala karena sistem pengapian pada mesin pengolahan gula yang belum sesuai standar yang dibutuhkan.
Baca Juga : 44 Tahun, Ungke Mamonto Geluti Usaha Gula Aren
“Pernah diuji coba, tapi gulanya tidak seperti yang dimasak manual karena pengapiannya yang kurang. Solusinya adalah akan dibangun lima tungku di bagian luar. Nanti proses pemasakan gula melalui tungku itu baru dipindahkan ke dalam (mesin produksi),” ungkapnya.
Rumah produksi yang dibangun pemerintah itu bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama para pengrajin gula. “Sasaran kita adalah bagaimana masyarakat bisa sejahtera. Jika semua fasilitas dan sarana penunjang lainnya sudah lengkap, maka bisa langsung bisa dioperasikan,” ujarnya.