Ketegangan Suria Terus Memanas, Erdogan Segera Bertemu Putin di Rusia

Nasional, FaktaBMR.com – Dilansir dari cnnindonesia, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (5/2) mendatang. Kantor staf kepresidenan Turki mengatakan, kedua presiden akan mendiskusikan ketegangan di Suriah.

“Presiden akan melakukan kunjungan satu hari ke Rusia pada 5 Maret,” kata staf kepresidenan Turki dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP, Senin (2/3).

Turki pada Minggu (1/3) menyatakan telah melancarkan operasi militer penuh terhadap pasukan Suriah yang didukung Rusia.Mereka menembak jatuh dua pesawat tempur Suriah dengan drone hingga menewaskan 19 tentara di wilayah provinsi Idlib.

Serangan tersebut terjadi ketika pasukan Suriah tengah melakukan konvoi militer di area Jabal al-Zawiya dan dekat markas di Maarat al-Numan.

Meski demikian, Turki tetap bertekad untuk menghindari bentrokan langsung dengan Rusia sebab mereka terikat kerja sama di sektor pertahanan dan perdagangan.

Dalam perang saudara di Suriah, Turki dan Rusia berada di pihak yang berseberangan. Rusia dan Iran membela rezim pemerintah Presiden Bashar Al Assad, sedangkan Turki bersama AS serta sekutu dari Eropa dan Arab membantu beberapa faksi pemberontak berbeda.

Pada Oktober 2019 lalu, Turki dan Suriah sepakat untuk patroli bersama di wilayah perbatasan Suriah guna memastikan keamanan warga di sana.

Kedua negara juga sepakat untuk bekerja sama agar pasukan Kurdi tak masuk ke dalam zona sepanjang 120 kilometer di perbatasan Suriah.

Pada 2018 lalu Putin dan Erdogan menggelar pertemuan di resor Sochi, di Laut Hitam. Mereka sepakat membangun empat ‘zona aman’ atau zona de-eskalasi konflik di Suriah untuk membantu perdamaian dan gencatan senjata di negara tersebut.

Dilaporkan AFP, dari hasil kesepakatan tersebut Turki mendirikan 12 pos pengamatan militer di wilayah Idlib. Pos pengamatan didirikan untuk mencegah serangan dan banjirnya pengungsi di wilayah Turki.

Meski demikian, Suriah dan Rusia tetap berkeras untuk merebut kembali wilayah perbatasan.

Serangan yang diluncurkan Desember lalu itu telah menelantarkan hampir satu juta warga sipil, dan meningkatkan bentrokan antara pasukan Turki dan Suriah.

Pekan lalu pasukan rezim Suriah melancarkan serangan yang menewaskan 34 tentara Turki dan puluhan tentara lainnya luka-luka.

Ketegangan di Suriah terus meningkat setelah rezim Suriah yang didukung Rusia meningkatkan serangan ke barat laut Idlib, wilayah yang dikuasai pemberontak. Konfrontasi ini telah memasuki tahap mengkhawatirkan dalam krisis di sana sejak 2015 lalu.

(Sumber : cnnindonesia.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *