BOLMONG – Wujudkan Desa yang sejahtera dengan memiliki infrastruktur yang memadai lewat Bantuan Dana Desa oleh Pemerintah pusat rupanya sangat dicita – citaka desa yang satu ini.
Adalah Desa Bintau, Kecamatan Pasi Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow. Sejak digulirkannya program dana desa tahun 2015 sampai dengan saat ini, desa ini sudah banyak membangun baik fisik maupun nonfisik termasuk sarana dan prasarana penunjang di desa yang tergolong sukses.
Bahkan Hasil Audit Inspektorat kabupaten, Desa Bintau tergolong paling aman dalam pengelolaan keuangan. Hasil LHP setiap pekerjaan pun hampir dipastikan tidak terdapat kekurangan pekerjaan.
Di tahun 2018 ini misalnya, pekerjaan tahap satu suda diselesaikan, sedangkan untuk tahap dua ini baru mulai dilaksanakan seperti jalan Rabat Beton.
Kepala Desa Bintau Mudiana Mokodongan, saat di temui Media ini Menjelaskan Penggunaan Dana Desa, selalu mengacu pada aturan Mengingat semuanya telah datur dalam peraturan menteri Desa PDTT Nor 19 Thn 2017, yang di perkuat dengan Peraturan Bupati.
Ini artinya lanjut Mudiana, Suda ada panduan kegiatan, selain APBdes, Gambar dan RAB sebagai Acuan pelaksanasn pekerjaan.
” Kemudian dalam setiap pelaksanaan kegiatan Ada namanya pendamping tehnis dan tim Ahli. Belum lagi akan diperiksa oleh Inspektorat hasil pekerjaan sampai pada audit keuangan. Intinya jika semua item pekerjaan mengacu pada juknis, Gambar dan RAB saya yakin tidak ada dampak lain yang akan timbul,” kata Kades Mudiana.
Diapun menegaskan dalam setiap pelaksanaan kegiatan di desa, pihaknya siap diawasi baik oleh masyarakat, LSM dan wartawan.
“Jika ada yang kurang didalam pekerjaan kami masi manusia yang punya kekeliruan, kritik dan saran kami legowo sebagai bahan evaluasi kinerja kami menuju ke yang lebih baik,” Ujarnya.
Terpisah Ketua TPK Frangki Angki Mokodompit menuturkan, selaku ketua tim pelaksana Kegiatan, yang di percaya melaksanakan kegiatan Dana Desa, dalam melaksanakan Tugas selain berpedoman pada Aturan dan arahan kepala desa juga selalu berkordinasi dengan tim pendamping Desa dan Tim Ahli.
Seperti pemberdayaan masyarakat HOK harus dicapai 30%, yang menjadi prioritas kami adalah mengutamakan kualitas pekerjasn, pemerintah menggelontorkan dana ratusan juta semata mata untuk pembangunan di desa dan peningkatan tarap hidup masyarakat dibidang Badan Usaha Milik Desa, dimana proses pekerjasn menggunakan masyarakat setempat.
Masyarakat yang melaksanakan pekerjaan yang nantinya masyarakat juga yang menikmatinya, jika pekerjaan cuma dilaksanakan asal asalan maka yang rugi masyakat itu sendiri.
Seperti dicontohkan pembangunannya Jalan Rabat Beton yang sementara dilaksanakan. “landasan Struktur jalan ditimbun dengan sirtu duluan, baru di alas dengan batu mangga baru di Cor, walaupun itu sudah di luar RAB tetapi kami berkomitmen mutu dan kualitas jalan jadi prioritas dengan tujuan jalan yang di bangun benar benar Kuat, tahan lama dapat di gunakan sampai pada anak cucu nanti,”Tutup Angki sapaannya.