Kotamobagu, FaktaBMR.com – Kepala Bidang Perkebunan Holtikultura dan Tanaman Pangan Kotamobagu, Ramjan Mokoginta mengatakan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan petani cengkih guna mengetahui perkembangan panen tahun ini.
“Kami akan terus pantau perkembangan panen, baik buahnya maupun harganya,” ujar Ramjan, Jumat (19/07/2019).
Menurutnya, panen tahun 2019 ini terbilang cukup melimpah, berbeda dengan panen sebelumnya.
“Dengan stabilitas harga, kami berharap petani cengkih, dipastikan bisa mendapatkan keuntungan lebih,” ungkapnya.
Baca Juga: Pentingnya Teknologi dalam Pengembangan Smart City
Sementara itu, Gali Modeang, salah satu petani cengkih asal Kelurahan Mongkonai, mengatakan, selain harga jual, cuaca juga turut mempengaruhi proses panen.
“Masa panen cengkeh, kan, tidak berlangsung setiap tahun. Tergantung iklim di mana cengkih ditanam. Selain itu, kendala lain dalam proses panen seperti pemetikan ialah, kurangnya tenaga buruh petik cengkeh,” ujarnya.
Diakuinya, pada masa panen sebelumnya, (tahun lalu), petani cengkih banyak yang tidak merasakan hasil panen dan cenderung merugi.
“Siklusnya dua tahun sekali sebenarnya, walaupun bisa dipanen setahun sekali tapi hasilnya tidak sebagus panen pada tahun kedua,” ujarnya.
Menurutnya, buah cengkeh merupakan buah musiman yang berbuah dalam setahun sekali. Namun, dalam beberapa tahun ini buah cengkeh tidak maksimal dikarenakan cuaca yang kurang menentu.
“Sudah Dua tahun belakangan ini tanaman cengkeh jarang berbuah. Sehingga tahun ini Syukur buahnya banyak serta musim kemarau yang mendukung,” pungkasnya.