Kotamobagu, FaktaBMR.com – Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara dan Wakil Wali Kota Nayodo Koerniawan, bersama Bupati Bolmong, Yasti Soepredjo Mokoagow, meninjau proses identifikasi korban longsor PETI Bakan, di Posko Postmortem DVI Polda Sulut, RSUD Kotamobagu. Selasa (05/02/2019).
Walikota Kotamobagu, Ir Hj Tatong Bara, mengatakan bahwa adanya informasi yang menurut masyarakat proses evakuasi ini lambat, itu tidak benar.
“Kita semua sudah pernah melihat kondisi di lokasi longsor betapa beratnya medan yang ada di TKP. Sampai bekerja 1×24 jam setiap hari dan baru kemarin bisa terbuka akses untuk mengangkat korban,” ungkapnya pada awak media.
Menurutnya, bahwa proses evakuasi ini terkesan lamban bukan dari kita yang sengaja atau ada perhitungan -perhitungan lain, tapi medannya memang yang sulit untuk Tim Gabungan mengangkat korban yang ada di dalam lubang.
“Sejak dari kejadian hari pertama hingga saat ini, seluruh tim telah bekerja keras untuk bisa mengevakuasi baik korban yang masih hidup maupun yang sudah meninggal,” jelasnya.
Ia menambahkan, Pemerintah daerah Kotamobagu juga telah mengirimkan tim terpadu mulai dari Dinas Kesehatan, BPBD, Dinas Sosial, PU dan Satpol PP-Damkar serta lainnya, “yang sampai hari ini masih tetap bersama tim SAR gabungan untuk membantu proses evakuasi di lokasi kejadian,” terangnya.
Ia berharap, seluruh keluarga Insya Allah senantiasa diberikan kekuatan, ketabahan dan keikhlasan dari Allah SWT dan menyerahkan proses ini kepada tim di lapangan.
“Insya Allah semua korban bisa kita dapatkan dan bisa kita identifikasi seperti yang kita lihat di Postmortem ada sekian kantong yang kemudian tim dokter DVI cocokkan dengan laporan dari keluarga korban yang salah satu turut di dalamnya. Nah, ini proses yang tidak mudah, karena mencocokkan identitas yang sudah sulit untuk dikenali,” pungkasnya.
Penulis: Ainur Rofik