Kotamobagu, FaktaBMR.com – Pemerintah Kotamobagu melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Kotamobagu saat ini sedang persiapkan museum melalui akses digital tentang informasi situs sejarah, dan benda purbakala Suku Mongondow.
Kepala Disparbud, Moh Agung Adati, mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan untuk membuat museum melalui sistem digital dan sudah berkoordinasi dengan instansi terkait.
“Kami sudah menyurat ke Diskominfo Kotamobagu, dan rencananya mereka akan membuat “Menu” dan masukan dalam web kami,” ujarnya, Jumat (01/02/2019).
Menurutnya, Pihaknya masih sedang mencari nama apa, yang baiknya digunakan pada fitur aplikasi ini. “Awalnya sih, museum Digital. Namun, kok kesannya seperti lebih ke museum yang mengenai digitalisasi. Jadi, saat ini kami masih mencari nama yang cocok,” jelasnya.
Selain itu, Disparbud juga sedang menginventarisir karya seni nenek moyang Suku Mongondow.
“Bukti sejarah, tulisan, dan foto kami sedang kumpulkan, dan sumber paling banyak berada di luar negeri, seperti di Belanda. Tapi saat ini kami masih tetap memprioritaskan bukti sejarah yang masih ada di sini,” terangnya.
Dirinya berharap, masyarakat turut serta dalam membantu mengumpulkan sumber dan bukti sejarah Suku Mongondow.
“Tentunya, kalau ada masyarakat yang masih menyimpan, atau menemukan benda sejarah dan yang berkaitan, mohon kiranya dapat dilaporkan, sebagai salah satu sumbangsih, memperjelas dan memperlengkap kekayaan sejarah Bolaang Mongondow,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi, (Diskominfo), Kotamobagu, Ahmad Yani Umar, membenarkan bahwa Disparbud menjalin koordinasi dengan pihaknya terkait rencana Museum Mongondow melalui akses digital.
“Kami tinggal menunggu SOP dari Disparbud. Tenaga ahli IT kami akan membangun itu. Tenaga ahli di Data Center ada 8 orang, mencakup Analis, Programmer, Operasional, dan IT Network. Semua itu nanti akan menunjang Disparbud dalam mewujudkan apa yang menjadi keinginan bersama. Guna, mengalihkan semua menjadi berbasis digital,” pungkasnya.
Penulis: Ainur Rofik
Baca Juga:
Tahun 2019, ASN Kotamobagu Pulang Dinas Luar Wajib Bawa Buku